Sumber
Bacaan: Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta. Penulis ;
Drs. Daryanto, Widyaiswara Departemen Edukasi, PPPPTK BOE/VEDC Malang.... Baca
Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan.html
1. Apa sumber belajar itu?
Sumber belajar
(learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
2. Apa fungsi sumber belajar?
Sumber belajar memiliki fungsi : 1) Meningkatkan produktivitas
pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan
gairah. 2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b)
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)
perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4) Lebih memantapkan
pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b)
penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 5) Memungkinkan belajar
secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6) Memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus
batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan
dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil
pembelajaran siswa 3.
3. Ada berapa jenis sumber belajar?
Secara garis
besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: 1) Sumber belajar yang
dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara
khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk
memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. 2) Sumber
belajar yang dimanfaatkan(learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat
berbentuk: (1) pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat,
dan sebagainya (2) orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh
masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya; (3) bahan: buku,
transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran,
relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; (4) alat/ perlengkapan: perangkat
keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator,
mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; (5) pendekatan/
metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,
sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya; dan (6)
lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan sebagainya. 4. Apa kriteria memilih sumber belajar? Dalam
memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1)
ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak
memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan
tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk
berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan: mendukung proses
dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar
siswa. 5. Bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar? Lingkungan
merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai
yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan
fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta
didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan
membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah,
praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan
pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan
proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka. Di samping itu pemanfaatan
lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas,
seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas.
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu
dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya. 6.
Bagaimana prosedur merancang sumber belajar? Secara skematik, prosedur
merancang sumber belajar dapat mengikuti alur sebagai berikut: clip_image002[5]
7. Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar? Banyak orang beranggapan bahwa
untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit
untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang
tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal
dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar
yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan
bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti
kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian
kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang
secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang
sangat berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang
berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber
belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit
sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas,
namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja
lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi sumber belajar
yang sangat berharga. Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai
dikembangkan bentuk pembelajaran dengan menggunakan internet, sehingga siswa
“dipaksa” untuk menyewa internet yang memang ukuran Indonesia pada umumnya,
masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan dan dikelola saja oleh
masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah hasilnya
akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus melalui rental ke
WarNet. Bukankah sekarang ini sudah tersedia paket-paket hemat untuk
berinternet yang disediakan para provider?
No comments:
Post a Comment