Tumbuhan memiliki organ-organ yang terdiri dari
daun,
batang, akar, dan bunga. Tumbuhan
mampu membuat (mensintesis)
makanan sendiri, namun tidak semua tumbuhan
dapat
melakukannya. Hanya tumbuhan berhijau daun yang dapat
membuat makanan sendiri. Warna hijau pada daun disebabkan
daun-daun mengandung zat hijau daun yang disebut
klorofil.
Dengan klorofil itulah tumbuhan dapat mengolah makanannya.
Klorofil
merupakan pigmen
fotosintesis yang dijumpai pada
kebanyakan
tumbuhan, alga dan
sianobakteria. Namanya berasal
dari bahasa
Greek lama: chloros
= hijau dan
phyllon = daun.
Klorofil berfungsi untuk mengubah energi
cahaya matahari
menjadi energi
kimiawi yang disimpan dalam bentuk gula
pada
tumbuhan dalam proses yang disebut fotosintesis. Klorofil
terdapat
di dalam kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil
inilah yang
menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.
Tumbuhan hijau
bisa membuat makanannya sendiri
dengan bantuan sinar matahari dari bahan dasar berupa air
dan
garam mineral yang diserap dari dalam tanah serta
karbondioksida dari udara. Hasil fotosintesis berupa
makanan tadi
lalu disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan, termasuk
batang,
bunga, dan buah. Fotosintesis menyediakan makanan bagi
hampir
seluruh kehidupan di dunia baik secara langsung atau
tidak
langsung.
Tumbuhan
disebut sebagai autotrof
karena mampu
membuat molekul organik sendiri dari bahan mentah
anorganik
yang diperoleh dari
lingkungannya yaitu berupa
karbondioksida
dari udara serta air dan mineral dari tanah. Oleh karena
itu,
autotrof disebut
sebagai produsen biosfer. Tumbuhan juga
merupakan
fotoautotrof yaitu organisme yang
menggunakan
cahaya sebagai sumber energi untuk mensintesis
karbohidrat,
lipid, protein, dan bahan organik lainnya. Hampir seluruh
heterotrof, termasuk manusia, tergantung pada fotoautotrof
untuk
mendapatkan makanan
dan untuk mendapatkan oksigen. yang
merupakan produk fotosintesis.
Di dalam
tubuh tumbuhan terdapat jaringan
pengangkut
atau berkas vaskuler berupa jaringan yang mengangkut air
dan
unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil
fotosintesis dari
satu bagian ke bagian lain tumbuhan. Berdasarkan fungsinya,
jaringan pengangkut pada tumbuhan dibagi menjadi dua
kelompok :
1. Xilem, atau
pembuluh kayu, merupakan jaringan pengangkut
yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari
akar ke daun.
2. Floem, atau
pembuluh tapis, merupakan jaringan pengangkut
yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh bagian tumbuhan.
B. Proses
Penyerapan Nutrisi oleh Tumbuhan
Sebagian besar
tumbuhan mengambil zat makanan yang
diperlukan dari lingkungannya dalam
bentuk larutan atau gas. Zat
diisap dalam bentuk ion-ion dan garam mineral oleh bagian
tumbuhan yang langsung berhubungan dengan zat tersebut.
Faktor-faktor yang berperan dalam proses penyerapan
nutrisi
antara lain adalah:
a. Difusi, yaitu
perpindahan zat dari larutan yang hipertonis ke
larutan yang hipotonis tanpa melalui selaput pemisah
b. Imbibisi, yaitu
kemampuan dinding sel dan isi sel untuk
menyerap air dari lingkungannya.
Air dan
garam-garam mineral yang diserap oleh
rambut
akar naik ke batang
melalui xilem (pembuluh kayu) kemudian
disebarkan ke semua bagian tumbuhan seperti ranting dan daun.
Di dalam tubuh tumbuhan, xilem merupakan pipa-pipa yang
satu
sama lain berhubungan.
Xilem terdiri dari pembuluh
trakeid,
serabut xilem, dan parenkima xilem. Dinding sel pembuluh
tersusun dari selulosa dan lignin sehingga bersifat kuat. Posisi
xilem bersebelahan dengan floem (pembuluh tapis). Floem
merupakan pembuluh yang berperan mengedarkan makanan
yang disintesis di daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Penyerapan
air oleh akar melibatkan dua mekanisme
yaitu
transpirasi dan tekanan akar.
Mekanisme penyerapan air
berlaku akibat pergerakan air secara osmosis ke dalam
akar.
Karbondioksida
dari udara masuk ke tubuh
tumbuhan
melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah
lubang-lubang kecil
yang umumnya terdapat di permukaan daun bagian bawah.
Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di
batang.
No comments:
Post a Comment